Memiliki suami seorang anggota militer mungkin terdengarnya keren dan bangga, tapi tahukah bahwa di lubuk hati terdalam sang istri, menyimpan ketakutan setiap kali suaminya pergi berperang
Pagi itu tanggal 2 September 2010, ketika Emma Weaver ditinggal suaminya, Todd Weaver pergi ke Afganistan, ia kedatangan 2 tamu berseragam yang sama dengan suaminya di depan rumah. Ketika ia melihat 2 tamu itu ia langsung bisa merasakan hal buruk sedang terjadi pada suaminya.
Ternyata benar yang menjadi firasatnya, tamu itu datang menyampaikan kabar duka bahwa suaminya meninggal karena ledakan saat perang di Afganistan.
Di dalam blognya, Emma mengatakan “duniaku terasa runtuh saat itu, rasanya aku ingin terbangun dari mimpiku, tapi tak kunjung bangun!”
Beberapa minggu setelah kematiannya, jasad Todd dikirim balik ke kotanya dan dikuburkan di Arlington National Cemetary. Todd dianugerahi Bintang Perunggu dan banyak penghargaan lain oleh pemerintah dan kemiliteran.
Penghargaan dan penghormatan yang mendiang suaminya terima, cukup membuat Emma bangga, tapi itu tidak bisa mengubah keadaan bahwa ia tidak bisa bertemu suaminya lagi. Dan buruknya lagi, anak perempuannya akan kehilangan sesosok bapa untuk selamanya.
Beberapa hari setelah hari pemakamannya, saat ia mengenang kembali barang-barang peninggalan Todd, ia tidak sengaja membuka laptop milik suaminya dan menemukan pesan mengejutkan yang tertulis dalam dekstop laptopnya.
Di dekstopnya, tertulis 1 folder dengan tulisan “Untuk Emma istriku” dan satu folder lagi “Untuk Kiley anakku”
Setelah dibaca isi pesan rahasia itu, ternyata Todd selama perang, telah memprediksikan kematiannya. Oleh sebab itu sebelum waktu ajalnya tiba, ia sengaja menuliskan beberapa kata perpisahan terakhirnya untuk 2 wanita kesayangannya.
“Untuk Emma istriku,
Jika kamu berhasil membaca pesanku ini, berati saya tidak akan bisa pulang ke rumah lagi. Maafkan aku, tapi aku mau selalu ingatkan bahwa selamanya aku mencintai dirimu…..”
Di dalam pesannya Todd mengatakan bahwa ia sangat bersyukur dengan setiap bagian hidup yang ia lewati, terutama saat-saat bersama istrinya. Todd juga mengatakan bahwa Emma jangan bersedih, karena semuanya akan berlalu dengan sangat cepat dan mereka akan bertemu lagi di Surga kelak.
“Mungkin kelihatannya hidup saya di bumi ‘terputus’ sampai sini, tapi di situlah saya pergi menjalani hidup sebenarnya”
Todd juga meyakinkan bahwa Emma adalah wanita sempurna yang pernah ia temui dan cintai. Setiap kenangan manis tidak akan pernah ia lupakan. Di akhir pesan, Todd mengatakan bahwa istrinya harus tetap menjalani hidup walaupun tanpa dirinya, ia harus melihat ke arah depan hidup bahagia dan membesarkan Kiley.
“Jangan takut sayang untuk melangkah tanpa diriku, kamu harus tetap hidup bahagia. Mungkin kamu berpikir bahwa hal ini mustahil dilakukan, tapi percayalah! Bahwa sesuatu yang baik akan datang. Kamu dan Kiley akan memiliki hari depan yang indah, dan dari Surga aku akan menonton dan tetap mencintai kalian. I love You”
Setiap kali Emma membaca surat ini, sulit rasanya ia menahan nangis. Semakin ia baca, semakin ia rindu dan merasa kehilangan.
“Untuk Kely anakku,
Mungkin ketika kamu besar, kamu tidak mengingat diriku. Tapi aku mau mengingatkan, betapa papa mencintai dirimu. Papa berangkat ke Afganistan waktu kamu berumur 9 bulan. Meninggalkan dirimu adalah hal tersulit yang aku harus lakukan.”
Papa sangat menyesal tidak bisa melihat kamu bertumbuh dewasa. Tapi ingat, papa tidak pergi. Papa dari Surga akan selalu tersenyum untukmu setiap hari”
Seperti dalam surat untuk anaknya, Todd menyimpulkan bahwa ‘saat yang terbaik’ akan datang:
“Masa depan kamu masih panjang. Selamat bersenang-senang anakku, dan jangan lupa bahwa papa selalu bangga padamu dan akan selalu mencintaimu. Selamanya kamu akan menjadi buah hatiku”
Selamat jalan Todd, semoga kamu tenang dan bahagia di Surga sekarang. Dan selalu tersenyum melihat istri dan anakmu menjalani hari yang indah.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan