ads1

Khamis, 8 Mac 2018

Seorang Ayah Telah Memesan 3 Hidangan “Steak”, Dan Keluar Sebentar Untuk Menemui Rakannya,Tetapi Diam-diam Dia Berdiri di Tingkap Sambil Menatap Anak-anaknya Menikmati Hidangan Itu! Apa Yang Terjadi Buat Netizen Sebak

Mungkin sebagian besar orang pernah menikmati aneka menu di McDonald’s, dan bagi Anda yang pernah ke Taiwan mungkin juga kenal dengan restoran franchise Noble Family Steak House, Taiwan.
Di mata banyak orang, tempat-tempat ini sangat biasa, bahkan boleh dikatakan sebagai kedai “makanan murah.” Namun, baru-baru ini, seorang netizen berkongsi pengalaman pribadinya yang mengharukan !
Seorang netizen bernama Rocky Wong memosting sebuah artikel di media sosial “Dcard”-Taiwan.
Dia menceritakan bahwa pada saat membeli makanan di McDonald beberapa waktu lalu, tiba-tiba pandangannya tertumpu pada seorang ayah yang berdiri di luar jendela sambil menatap anaknya yang sedang menikmati makanan.
Dia mengerutkan kening merasa bingung melihat tingkah bapak itu, tapi tak lama kemudian, matanya seketika berkaca-kaca dan tak terasa meneteskan air mata karena teringat hal yang pernah dialaminya semasa kanak-kanaknya dulu.
Rocky menuturkan, bahwa sejak kecil dia sudah tidak memiliki ibu,Dia dan dua adik perempuannya dibesarkan oleh ayahnya.
Pada usia 6 tahun ketika itu, di sekitar tempat tinggalnya terdapat sebuah steakhouse, meski dia dan kedua adiknya belum pernah mencicipi steak, namun ada rasa iri juga ketika melihat teman-teman bersama keluarganya menikmati makanan ala barat yang tergolong mewah ketika itu.
Mereka selalu mendesak ayahnya agar membawa mereka untuk makan steak impian mereka !
Namun, ayahnya hanya seorang kuli bangunan dengan gaji yang tidak seberapa, meskipun bisa menampung dirinya sendiri, tapi ia harus bekerja ekstra lagi untuk menafkahi ketiga anak-anaknya, jadi mungkinkah sang ayah akan membawa mereka makan steak ?
Karena itu, ia selalu mencari alasan memujuk mereka untuk kesampingkan dulu makan steak, sampai suatu hari …
Setelah si ayah menerima gaji dan membayar tagihan bulanannya terlebih dahulu, kemudian tanpa diduga dia berkata kepada anak-anaknya sambil tersenyum, “Hari ini kalian bisa makan steak di Family Steak House.” Ketiga anak itu bukan main senangnya!
Namun, setelah sampai di kedai steak, sang ayah hanya memesan 3 porsi steak paling murah, dan berkata kepada mereka : “Kalian makan dulu, ayah pergi sebentar menemui seorang kawan, kalian jangan kemana-mana ya, tunggu ayah pulang nanti !” Namun tak disangka……
Ketika Rocky kecil sedang menikmati steak itu bersama adik-adiknya, dan saat melihat ke luar jendela dia melihat ayahnya berdiri di luar jendela, sambil merokok memandangi mereka bertiga.
Melihat pandangan Rocky ke arahnya, si ayah buru-buru memintanya diam dengan meletakkan jari telunjuknya di mulut.
Saat itu, dia baru sedar ayahnya tidak punya wang yang cukup, jadi hanya sanggup memesan steak 3 porsi yang paling murah, namun, ayahnya hanya berharap bisa mewujudkan angan-angan mereka untuk bisa menikmati steak, meski ia sendiri tidak makan.
Rocky mengatakan, bahwa sejak hari itu, dia tidak akan pernah lagi meminta ayahnya membawa mereka pergi makan, atau membeli sesuatu apa pun.
Sekarang, hal pertama yang dilakukannya saat pulang ke rumah adalah menemui ayahnya dulu, dan memasak untuk ayahnya.
“Dulu ayahnya mungkin hidup dalam bayang-bayang kesalahannya, tidak mampu memberi hidup yang lebih baik kepada anak-anaknya” cerita Rrocky mengingat masa kecilnya.
“Sekarang kami akan membuatmu bangga ayah, dan ayah bisa dengan bangga menunjukkan betapa berbaktinya anak-anakmu sekarang”! Tutur Rocky.
Rocky juga berharap agar ayahnya tidak perlu lagi merasa bersalah pada mereka, anak-anaknya, sebaliknya justru merekalah yang berutang budi pada sang ayah yang tak akan terbalaskan dalam seumur hidup mereka!
Kisah nyata yang dikongsinya ke dunia maya ini membuat teman-teman netizen lainnya merasa sangat tersentuh. Dan banyak komen dari para netizen.
“Banyak hal yang baru bisa disadari setelah kita menjadi dewasa !”
“Setiap orangtua rela mengorbankan segalanya, selama anak-anak boleh berpikiran dewasa dan memahami keadaan mereka!”
“Dulu tidak pernah menyadari bisa hidup dengan ceria tanpa beban pikiran, sekarang setelah tumbuh dewasa dan terjun ke masyarakat (kerja-mencari nafkah) baru sadar betapa susahnya orangtua kita ketika itu!” tulis netizen.
Sumber: ezreader.life
Kredit: erabaru

Tiada ulasan:

Catat Ulasan