Lee Jun-fan yang lebih terkenal dengan sebutan Bruce Lee adalah pengamal seni bela diri Jeet Kune Do, yang merupakan salah satu gaya wushu atau kungfu yang populer.
Bruce Lee adalah salah satu tokoh terkenal yang tidak hanya dinilai untuk seni bela dirinya tetapi juga karena keperibadiannya. Bintang budaya ini terus mengajarkan orang bagaimana hidup harmonis dan cinta dengan alam semesta.
Dia selalu menekankan perdamain dan ingin menembus seni bela diri di dunia. Dan kita masih ingat Bruce Lee adalah ikon besar film bioskop untuk film-film aksi pada masa itu.
Ia dikenal sebagai seniman yang menguasai dalam membuat perubahan signifikan dalam gerak bela diri dasar, yang kemudian diikuti oleh orang lain.
Hei, tunggu ternyata Bruce Lee bukan hanya seniman bela diri berbakat tapi dia juga penyair hebat. Ya, saat Bruce Lee tidak mengangkat kakinya dan melatih orang lain, dia membuat puisi.
Tapi sayangnya , pahlawan terbesar di dunia ini menghembus nafasnya yang terakhir pada tanggal 20 Julai 1973, pada usia 32 tahun yang masih sangat muda.
Kematian mendadaknya menyebabkan banyak rumor dan spekulasi, di mana beberapa media mendakwa bahwa dia meninggal karena aneurisma otak, sementara yang lain mengatakan bahwa dia adalah dibunuh oleh gangster China ‘Triad’.
Bagaimana Bruce Lee meninggal?
Beberapa laporan media memberitakan Bruce Lee meninggal pada usia 32 kerana aneurisma otak. Namun, sebagian besar orang telah menyaksikan sisi lain dari kisah kematian tersebut.
Hal ini diyakini bahwa seniman bela diri itu dibunuh oleh gangster untuk beberapa alasan yang tidak diketahui. Gangster di China yang dicurigai di balik kematian Bruce Lee dikenal sebagai “triad”
Namun, penyebab sebenarnya dibalik kematian Bruce Lee diyakini adalah Cerebral Edema. Ini adalah penyakit yang menyebabkan pembengkakan di otak manusia yang menyebabkan pola perilaku tidak terlihat seperti biasanya dan sulit bernafas bagi individu.
Edema serebral adalah alasan mengapa Bruce Lee pingsan berkali-kali di saat melakukan aksinya.
Pada hari kematiannya.
Menurut informasi dan fakta yang ada, dikatakan bahwa Bruce Lee telah bertemu dengan produser terkenal, Raymond Cho di Hong Kong untuk film berikutnya, ‘Game of Death’, pada hari yang sama ia meninggal.
Pertemuan tersebut diadakan pada pukul 4 pagi dan dikatakan bahwa Lee menderita sakit kepala yang parah.
Setelah situasi tidak terkawal, teman Lee Betty Ting Pei, memberinya obat analgesik, yang pada dasarnya merupakan kombinasi dari dua obat – Aspirin dan Meprobamate.
Merancang makan malam dengan George Lazenby
Pada hari yang sama, Lee seharusnya makan malam bersama aktor George Lazenby dalam sebuah diskusi tentang film tersebut.
Lee tidak muncul untuk makan malam, ternyata, sakit kepalanya semakin parah. Artis itu dengan cepat bergegas ke Rumah Sakit Ratu Elizabeth dimana dia dinyatakan meninggal.
Laporan post-mortem
Pada penyelidikan lebih lanjut, laporan post-mortem menunjukkan bahwa Aspirin dan Meprobamate memiliki reaksi alergi, yang menyebabkan peningkatan ukuran otaknya sebesar 13 persen.
Reaksi berbahaya ini juga menyebabkan peningkatan cairan serebrospinal, yang mengakibatkan kematian pada legenda pada hari yang sama. Tubuh Bruce Lee di bawa ke Seattle, tempat dia benar-benar dikuburkan.
Apakah gangster di Tiongkok membunuh Bruce Lee?
Setelah kematian Bruce Lee, laporan lain mulai beredar.
Dimana dunia sangat terkejut kerana kehilangan bintang legenda ini, hanya sedikit orang yang mendakwa bahwa Lee benar-benar dibunuh oleh gangster di China.
Alasan di balik pembunuhan itu tidak diketahui; namun dakwaan tersebut mengarah pada penyelidikan lebih lanjut mengenai hal yang sama.
Namun, tidak ada bukti atau alasan yang tepat ditemukan pada saat yang sama. Bahkan sampai hari ini, berbagai ahli masih berusaha mencari tahu alasan sebenarnya di balik kematiannya.
Sumber: boldsky
Kredit: erabaru.net via kakikitai.com
Kredit: erabaru.net via kakikitai.com
Tiada ulasan:
Catat Ulasan