Seorang technician elekrik asal Perancis, Emile Leray selalu tinggal di Afrika Selatan. Suatu hari Emile ingin sekali berkeliling di Afrika Utara dengan keretanya, dan akhirnya ia pun memilih melalui jalan yang sangat menantang, iaitu Gurun Sahara!
Kerana ia adalah seorang montir, ia pun sudah mempersiapkan kendaraannya agar mampu melalui berbagai tantangan berat saat melintasi gurun pasir terluas di dunia itu.
Biasanya Emile selalu menggunakan kereta besar, tapi dalam liburan ini, ia khusus memilih kereta kecil, iaitu Citroen 2CV.
Ia memang sudah berencana untuk membuat perjalanan jauh ini berbeda dari biasanya!
Emile berangkat dari Kota Tan Tan, melalui Mauritania, dan saat sampai di Sahara Barat, Emile ditahan oleh tentara perang. Ternyata saat itu sedang terjadi perang yang cukup besar, Emile pun dilarang untuk melintasi daerah tersebut.
Tidak habis akal, Emile tetap mencari jalan lain untuk merealisasikan rencananya, akhirnya ia pun memilih untuk melalui jalanan asing yang tidak dipantau polisi.
Awalnya perjalanan tampak berjalan lancar, tapi saat hari semakin petang, tantangan menggunakan di gurun pun semakin besar. Angin kencang membuat pasir berterbangan, pandangan Emile pun terganggu. Ketika sampai di daerah bebatuan yang tidak rata, Emile tiba- tiba mendengar suara sesuatu patah, semenjak itu keretanya pun langsung tidak mampu berjalan lagi.
Ya, seperti di filem- filem, Emile terjebak di padang gurun yang tidak ada orang dan benda apapun. Mau bagaimana pun ia memperbaiki, keretanya tetap tidak mampu jalan. Di dalam keretanya hanya tersedia stok makanan untuk 10 hari, sedangkan jarak untuk sampai di tempat peristirahatan terdekat masih lebih dari 32 Km. Emile pun sempat pasrah dan merasa ia sudah tidak terselamatkan lagi.
Selain makanan, hal yang mampu dimanfaatkan oleh Emile hanya satu, iaitu pengalaman kerjanya. Setelah berpikir panjang, akhirnya Emile memutuskan untuk membongkar habis kereta kecil tersebut.
Ia melepaskan atap kereta dan menjadikannya tenda sementara untuk menghalangi terik matahari. Setelah itu ia pun meneruskan untuk membongkar pintu, setir, kursi dan komponen lainnya. Akhirnya, setelah ia membongkar semuanya, yang tersisa tinggal mesin keretanya yang sangat kecil.
Ketika sampai di tahap ini, Emile tiba- tiba terpikirkan satu idea. Ia pun mulai menggabungkan komponen- komponen yang ada menjadi sesuatu yang baru.
Awalnya ia memperkirakan semuanya akan selesai dalam 3 hari, tapi ternyata sampai di hari ke-12 dan saat air minumnya tinggal sisa setengah liter, ia baru menyelesaikan semuanya.
Setelah mengerah otak dan tenaga selama 12 hari, akhirnya Emile berhasil merakit sebuah motor gurun dari komponen bekas keretanya!
Taraa.. Hebat sanget,kan? Meskipun kecepatan motor ini tidak sampai 20 Km/jam, tapi motor butut inilah yang berhasil menyelamatkan nyawa Emile!
Berkat motor ini, akhirnya Emile mampu sampai di kota dan mendapatkan asupan makanan.
Tapi di saat yang sama, motor penyelamat tersebut juga disita polisi kerana merupakan kendaraan ilegal.
Namun, setelah 25 tahun berlalu, akhirnya Emile berhasil mendapatkan motor tersebut kembali. Emile pun selalu memamerkan motor tersebut kepada para wanita dan berkata, “Tak usah takut. Dulu keretaku rosak total di tengah padang gurun, tapi akhirnya aku mampu buat yang baru lagi, kok!”
Wah, untung Emile punya pengalaman kerja yang cukup, kalau tidak mungkin sudah tidak ada lagi orang yang tahu nasibnya. Yuk, segera bagikan kisah menarik ini kepada teman- teman dan kerabatmu!
Sumber: ksahbenar
Kredit : viralkan
Tiada ulasan:
Catat Ulasan