ads1

Ahad, 18 Mac 2018

Wanita Ini Sangkakan Ada Bayi Didalam Perutnya, Tetapi Doktor Menemui Makhluk “Mengerikan” dalam Perut Wanita ini! 16 Tahun??


Inilah yang dialami oleh seorang wanita yang berasal dari Jepun ini. Bukannya dia berasa bahagia disebabkan hamil, tetapi perkara yang lebih dahsyat terjadi sehingga membuatnya terkejut.
Bagaimana tidak, dia kelihatannya seperti hamil. Tetapi apa yang terjadi setelah doktor mengeluarkan isi perutnya. Bukannya bayi, tetapi doktor menemui makhluk seram ini.
Dilaporkan oleh misterikisah.com, doktor menemui cacing pita raksasa dari dalam perutnya. Yukiko Kunitake (38) sangat terkejut setelah doktor dari Hospital Pusat Kyushu mengeluarkan cacing pita sepanjang 7.7 meter dari dalam perutnya.
“Saya sangka itu adalah tali pusat bayi saya, tetapi ketika mereka menariknya, tidak ada yang keluar, ucap Yukiko sambil menangis seperti dilaporkan oleh Misterikisah.com dari worldnewsdailyreport.com.
Wanita yang memiliki berat badan 214 kilogram ini tidak tahu terdapat cacing pita yang telah ada selama 16 tahun di dalam perutnya.
“Suami dan keluarga saya mengatakan saya terlalu gemuk. Mereka bertanya adakah saya hamil atau tidak,” ceritanya.
Namun suami Yukiko menyangkakan isterinya betul-berul hamil kerana emosi hatinya selalu tidak menentu. Kononnya begitulah perasaan bakal ibu.
“Isteri saya seperti orang yang hamil. Moodnya selalu tidak menentu. Kadang-kadang die murung atau menangis tanpa sebab. Dia juga selalu rasa lelah dan selalu lapar. Saya yakin 100% yang dia hamil,” kata suami Yukiko.
Tetapi peliknya, isterinya masih mengalami ‘period’. Menurut doktor Arai Hashimoto, kemungkinan besar cacing tersebut berasal dari daging babi mentah di bar sushi, tempat Yukiko bekerja selama ini.
“Pesakit mengatakan kepada saya, mereka akan mencampurkan daging babi mentah ke dalam sushi ketika waktu itu harga tuna terlalu mahal” jelas doktor Arai.
Dijelaskannya, jangkitan cacing pita adalah jangkitan saluran pencernaan oleh spesies cacing parasit. Biasanya terjadi jika tertelan ketika memakab daging mentah. Pada waktu ini, Yukiko telah mendapat vaksin untuk merawatnya agar dapat mematikan kesemua cacing dan telur cacing dari dalam perutnya.
Sangat mengerikan dengan apa yang terjadi…
Sumber: Bidadari Kayangan via Anak Melayu Kita

Cerita berkaitan :
Infeksi Cacing Pita Di Tubuh Manusia Bisa Timbul Tanpa Disadari
Cacing pita dapat masuk ke dalam tubuh siapa saja, kemudian menyebabkan infeksi. Kenali gejala-gejala infeksi cacing pita dan cara mengatasinya.
Cacing pita juga dikenal dengan nama cestodes. Tubuhnya bertekstur rata, menyerupai pita dan memiliki ruas-ruas pada tubuhnya. Panjang cacing pita dewasa bisa mencapai 9 meter. Mengonsumsi makanan atau air yang mengandung larva atau telur cacing pita merupakan penyebab terjadinya infeksi cacing pita.
Infeksi cacing pita di tubuh manusia bis timbul tanpa disadari - alodokter
Telur cacing pita yang masuk ke dalam sistem pencernaan dapat menetas sehingga menyebabkan infeksi usus. Sementara itu, jika telur cacing pita berhasil keluar dari saluran pencernaan, dapat memasuki jaringan tubuh atau organ lain sehingga menyebabkan infeksi yang bersifat invasif.
Mengenali Gejala
Umumnya infeksi usus akibat cacing pita tergolong ringan. Meski demikian, infeksi yang bersifat invasif karena cacing pita bermigrasi keluar saluran pencernaan, dapat memicu komplikasi yang lebih berbahaya.
Seringkali orang yang terkena infeksi usus akibat cacing pita tidak merasakan gejala apa pun. Beberapa gejala yang dapat terjadi ketika mengalami infeksi usus antara lain mual, sakit perut, lemah, kehilangan nafsu makan, diare, turun berat badan dan menurunnya kemampuan tubuh menyerap nutrisi makanan.
Bagi yang menderita infeksi usus akibat cacing pita, bagian kepala cacing pita akan menempel pada dinding usus, sementara bagian tubuhnya terus bertambah panjang dan memproduksi telur.
Sementara itu, gejala infeksi invasif akibat cacing pita memiliki kemungkinan menyebabkan kerusakan organ dan jaringan. Gejala yang ditimbulkan seperti  demam, timbulnya benjolan atau kista, reaksi alergi, infeksi bakteri, hingga gejala gangguan syaraf seperti kejang.
Cara Mengatasinya
Infeksi yang disebabkan cacing pita dewasa dapat dikenali dari tinja yang mengandung telur ataupun bagian-bagian tubuh cacing pita. Tinja dari seseorang yang diduga menderita infeksi cacing pita, sebaiknya diperiksa di laboratorium. Kemungkinan dokter juga akan memerika area sekitar anus untuk mencari keberadaaan telur atau bentuk larva cacing pita.
Infeksi cacing pita dapat diperiksa menggunakan sinar-X, ultrasound, CT-scan, ataupun MRI. Pemeriksaan lain juga mungkin dilakukan, seperti tes darah atau tes fungsi hati.
Umumnya pengobatan akibat cacing pita adalah obat oral. Obat ini akan membasmi cacing pita dan akan dikeluarkan bersama dengan tinja. Jika cacing pita tergolong besar, kemungkinan penderita mengalami kram perut saat proses tersebut. Dokter akan mengecek ulang tinja sekitar tiga bulan setelah pengecekan pertama, yaitu saat pengobatan selesai. Salah satu jenis obat cacing yang banyak digunakan untuk cacing pita adalah praziquantel.
Selain itu, ada pula obat lain yang dapat digunakan membasmi cacing pita yaitu albendazole dan nitazoxanide. Obat mana yang akan diberikan, tergantung dari jenis cacing pita dan lokasi terjadinya infeksi.
Mencegah Penyebaran
Membiasakan mencuci tangan dengan air dan sabun, sebelum memasak dan makan dapat membantu mengurangi risiko infeksi cacing pita. Selain itu, beberapa hal lain yang dapat dilakukan adalah:
Untuk mematikan telur cacing pita, bekukan daging pada suhu -20 derajat celcius selama 24 jam.
Pilih daging dan ikan segar, kemudian masak hingga matang. Diamkan selama tiga menit sebelum memakannya.
Cuci bersih sayur dan buah. Jika perlu, diproses dengan merebus dan memasaknya hingga matang.
Jika binatang peliharaan Anda menderita infeksi cacing pita, pastikan diobati dengan baik. Hindari kontak langsung sedapat mungkin selama pengobatan.
Infeksi cacing pita seringkali tidak menimbulkan gejala khas yang disadari. Jika Anda mencurigai mengalami hal tersebut, periksakan diri ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Sumber : alodokter

Tiada ulasan:

Catat Ulasan